Sunday 16 April 2017

ALLAH TIDAK TULI




:: ALLAH TIDAK TULI 

Suatu hari berlaku dialog antara Si berasa bijak dan ulama tasawuf. 

Sibijak bertanya: “Tuan, kenapa zikir mesti keras (jahar) padahal Allah itu tidak tuli?”. 

Ulama Tasawuf menjawab dengan membalikan pertanyaan: “Yang biasa kena sifat tuli itu yang memiliki telinga atau tidak?”. 

Sibijak menjawab: " Pastilah yang punya telinga”. 

Ulama Tasawuf kembali bertanya: “Jadinya Allah punya telinga tidak?”. 

Sibijak menjawab: “Tidak punya”. 

Ulama tasawuf kembali bertanya lagi: “Apakah dengan suara keras makhluk akan merusak pendengaran Allah?”. 

Sibijak menjawab: “Tidak tuan guru”. 

Selanjutnya Ulama Tasawuf mengatakan: “Oleh sebab itu istighfarlah dan bersyahadahlah dengan baik, bagaimanapun Allah tidak akan tuli dan tidak akan rosak pendengaran-Nya oleh suara keras makhluk. Bagi-Nya suara keras mahupun perlahan terdengar oleh Allah sama. Hanya saja, hati manusia yang tuli akan perintah Allah. 

Jadi, zikir keras bukan untuk Allah dan bukan ingin didengar oleh Allah kerana Allah sudah tahu. Tapi tujuan zikir keras itu diarahkan untuk hati yang tuli kepada Allah yang keras bagaikan batu sedangkan kita tahu batu itu tidak akan hancur kecuali dengan pukulan yang kuat, begitulah hati yang keras bagaikan batu tidak akan hancur kecuali dengan suara pukulan zikir yang kuat. 

Jadi, Allah tidak perlu akan dzikir kita, sebaliknya kitalah yang perlu akan zikir kepada Allah supaya hati menjadi lembut, bersih dan ma’rifat kepada Allah". 

Allahu ... Allahu... Allahu.. Allahu

~ WakChai Tauhid ~

CnP


No comments:

Post a Comment